Membaca artikel alat musik karinding yang diterbitkan situs Archive69, cakrawala perpikir jadi melambung menelusuri langit langit seni musik dan budaya tradisional yang tersebar diseluruh negeri, Archive69 begitu piawai mengupas jenis musik tiup tradisional yang sering dimainkan anak anak di dekade tahun 70an kemarin, yang sekarang nyaris punah
DI archive69 artikel alat musik tiup karinding diceritakan dengan lugas dengan difinisi getaran yang membentuk gelombang ber-intonasi yang menghasilkan suara yang merdu. untuk lebih jelasnya mari kita baca artikel Alat Musik Tiup, Karinding yang diterbitkan Arvhive69 berikut
Alat Musik Tiup, Karinding
Karinding adalah alat musik yang terbuat dari bambu gombong. Suara alat musik itu sulit untuk dideskrifsikan. Untuk membunyikannya, karinding harus dipasang di antara dua bibir, kemudian salah satu ujung dipukul-pukul dengan jari, agar terjadi getaran pada bagian tengahnya, selanjutnya, irama musik karinding ditentukan oleh gerakan lidah dan bibir, yang menjadi media pemantul gema getaran karinding. Secara ringkas suaranya mirip suara kodok besar di tengah sawah. Kabarnya getaran dan bunyi yang ditimbulkan memiliki fungsi meditatif, dan bisa memberikan ketenangan bagi jiwa dan raga yang memainkannya. Begitu review alat musik karinding yang di terbitkan Archive69
DI archive69 artikel alat musik tiup karinding diceritakan dengan lugas dengan difinisi getaran yang membentuk gelombang ber-intonasi yang menghasilkan suara yang merdu. untuk lebih jelasnya mari kita baca artikel Alat Musik Tiup, Karinding yang diterbitkan Arvhive69 berikut
Alat Musik Tiup, Karinding
Karinding adalah alat musik yang terbuat dari bambu gombong. Suara alat musik itu sulit untuk dideskrifsikan. Untuk membunyikannya, karinding harus dipasang di antara dua bibir, kemudian salah satu ujung dipukul-pukul dengan jari, agar terjadi getaran pada bagian tengahnya, selanjutnya, irama musik karinding ditentukan oleh gerakan lidah dan bibir, yang menjadi media pemantul gema getaran karinding. Secara ringkas suaranya mirip suara kodok besar di tengah sawah. Kabarnya getaran dan bunyi yang ditimbulkan memiliki fungsi meditatif, dan bisa memberikan ketenangan bagi jiwa dan raga yang memainkannya. Begitu review alat musik karinding yang di terbitkan Archive69
Ane orang sunda ga tahu alat musik ini,jangan-jangan cuma ada di Sumedang saja.Memang archive69 ruarrr biasa.Ane masih penasaran,mau lihat langsung ke tkp,minta doanya dunk,biar selamat,hehehe.Thanks infonya.
BalasHapusBukti nusantara kaya dari segala jenis sisi. Salah satunya Alat Musik Tiup Karinding. Kelemahannya cuma satu, kurang perhatian dan support dari birokrat yang ngurusin hal demikian. Akhirnya terkesan tidak ada. Lha wong sobat RN aja nyang asli daerah kabayan situ juga baru tau..hehe..Nice post and happy blogging!
BalasHapusberarti mulut dan bibir saya gak cocok nih buat maen yg ginian :(
BalasHapusbaru denger tu sob. jadi bingung mau komen apa. hehe
BalasHapus@Er'end
BalasHapushehehe iya tu, aechive69 yang digawangi sahabat pepep memang tempat gudang review peninggalan tradisional. semoga situs yang dikelola maju terus
@Iskaruji dot com
nah komentar sahabat iskaruji ini mestinya dibaca dinas terkait. dalam hal ini dinas budaya pariwisata setempat.. sentilan untuk kelestarian budaya yang mantab sob
@Merliza
wek kek kek kalau mau belajar niup karinding,pinjam bibirnya Omas,hehehe thnks frined
@said arsyad
dibaca dan ikutin komentar teman yang lain aja sob, nanti ngarti sendiri hehe
menurut sumber lain, alat musik ini dulunya digunkan untuk menghalau burung2 di sawah. perjalannya sekarang terbentuk komunitas karinding yang sering tampil (khususnya di Bandung)
BalasHapustrima kasih review sobat, sukses terus buat ASpeMusik dan musik religinya.
salam
@pepep
BalasHapushehe empunya anrchive69 nonggol, termakasih infonya,, ane baru dengar kalau di bandung ada komunitas musik tiup karinding..thnstambahan infonya
@pepep
BalasHapusYupz. thnk idem wisata murah. memang ane dengar musik tup karinding ini sebenarnya untuk mengusir burung, walau belakangan dijadikan alat untuk bermusik rekan komeitas karinding di bandung. hehe admin nonggol biar musiknya ketutup dengan indah *sandi
Wilujeung weungi, Kang. Salam tepang... :)
BalasHapusMantap artikelnya, jadi teringat kata-kata motivasi "karuhun" yang mengatakan, "Kalau bukan oleh kita, siapa lagi yang akan melestarikan tradisi kita.." Hehehe...
Salam sukses, Kang..! :D
Dany
@JOY
BalasHapusselamat sore kawan, terimakasih pujian dan kunjungannya
memang seni budaya ini harus kita sokong dengan semua yang mampu.. thnks happy blogging