Musik Indie Lebel

belajar musik itu aku perhatiin mirip belajar agama,semakin asik kita masuk,semakin tak berujung.Kenikmatannya tak berkesudahan....dan kalau ditinjau dari market.indonesia ini masuk katagori pasar industri musik rekaman yg menjanjikan..bukti perusahaan recording kaliber dunia,POLLYGRAM,BMG WARNER dan sekelasnya diera 1990an berbondong bondong hijrah tuk rebut antrian kue musik di tanah air.recording sekelas musica studio dan blackboard kanyut dipaksa dijual,yg mereka sebut marger.tiga naga recording itu setiap bulannya bisa mengeluarkan 15 album dari semua versi.diera keemasan rekaman kita,klo albm dgn penyanyi top terjual 50.000 PCS itu dibilang tdk laku..banyangkan klo kali 15 albm kali Rp 8000 = Rp 6 Milyar sebulan......dan repotnya industri musik yg tanggung2 pada berguguran.....
berawal dari analisa diatas mulai 2004 dgn dukungan teknologi rekaman yg tidak semahal analog..dari bayuwangi,semarang jogja cirebon plus indramayu yg sekarang lagi subur,aku mulai kampaye mendorong pada temen temen tuk bikin indie label...dan diikuti temen2 bandung garut tasik lampung,dan terus bergerak kebarat....HIDUP INDIE LEBEL..HIDUP MUSIK INDONESIA...hehe

Tweet